Plafon rumah merupakan salah satu elemen penting pada hunian. Tak sekadar berperan sebagai pembatas atap dan ruangan, plafon rumah pun berfungsi sebagai elemen dekorasi, peredam bising dan panas, serta mencegah kotoran terjatuh dari atas atap.
Dalam pemilihan bahan-bahan untuk kontruksi bangunan yang terletak di langit-langit rumah tersebut seringnya didasarkan pada faktor-faktor pertimbangan tertentu. Material yang paling umum digunakan hingga saat ini ada dua jenis yakni gypsum dan kalsiboard. Keduanya memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
Tampilan rumah rapi dan bersih merupakan idaman semua orang. Hal ini terlihat dari cara kita dalam menata setiap sudut rumah, termasuk bagian langit-langit. Apalagi, saat ini plafon rumah memiliki banyak model, yang bisa Anda sesuaikan dengan tema rumah.
Ada beragam jenis plafon rumah minimalis yang bisa kamu temukan dengan keunggulannya masing-masing.
Perhatikan Jenis Plafon Pilihan
Jenis plafon yang kerap digunakan di pada rumah-rumah di negara kita ini dibagi berdasarkan material pembuatnya.
Ada beragam jenis plafon rumah minimalis yang bisa kamu temukan dengan keunggulannya masing-masing :
- Plafon Gypsum
Plafon berbahan Gypsum merupakan material yang cukup populer dan banyak digunakan saat ini. Pilihanya yang beragam serta kebebasan dalam menentukan desain menjadikan material ini banyak diminati. Sebenarnya, sebelum hadirnya gypsum sebagai bahan material plafon, triplek sudah lebih dulu digunakan sebagai penyekat atap rumah. Hanya saja, gypsum lebih dilirik karena memiliki kelebihan yang tidak dimiliki triplek.
Berbeda dengan triplek yang terlihat kurang rapi, plafon dari Gypsum justru terlihat sangat rapi karena sambungan antar komponennya tidak terlihat. Ada banyak jenis Gypsum yang ditawarkan di pasaran, diantaranya Gypsum Jayaboard, Gypsum Elephant, Gypsum Knauf, Gypsum Selenite, Gypsum Aplus, Gypsum Alabaster dan Gypsum Desert. Dimana yang membedakan adalah tingkat ketebalannya.
- Plafon Triplek
Karena tidak semua orang mempunyai kemampuan finansial untuk memasang plafon rumah dengan material yang berkualitas. Terkadang sebagian orang memilih menggunakan plafon dari material triplek yang harganya jauh lebih murah. Triplek yang dijadikan sebagai plafon biasanya memiliki ketebalan 3 hingga 6 mm.
Kendati memiliki harga yang lebih rumah dari material lain, namun triplek cukup baik digunakan sebagai langit-langit rumah. Kelebihan lain dari material ini, yaitu memiliki bobot yang ringan, lentur serta mudah dalam perawatan dan perbaikan. Mengingat triplek berbahan dasar kayu, material ini tidak tahan terhadap api dan mudah rusak jika terus menerus terkena air.
- Plafon PVC
PVC atau Polyvinyl Chloride adalah material sejenis polimer yang biasanya digunakan dalam pembuatan pipa air. Meski begitu, kini penggunaan PVC tidak hanya sebatas pada pipa air, melainkan juga pada langit-langit. Adapun PVC yang digunakan sebagai langit-langit biasanya PVC berjenis fleksibel. PVC sering kali menjadi pilihan utama dalam membuat langit-langit karena ketahanannya terhadap rayap, awet, mudah dipasang dan tidak mudah pecah.
- Plafon Kalsiboard
Selain PVC, material plafon lain yang juga cukup tengah diminati pecinta desain interior adalah Kalsiboard. Material yang digunakan untuk mempercantik rumah ini terbuat dari campuran pasir silika, semen, asbes dan serat selulosa. Campuran bahan-bahan inilah yang membuat Kalsiboard memiliki daya tahan yang kuat terhadap kerusakan yang disebabkan rayap dan jamur.
Meski bentuknya mirip papan, namun Kalsiboard cukup tahan terhadap air, jika terdapat noda karena tetesan air, cukup amplas noda tersebut kemudian cat ulang. Dibanding material lain seperti Gypsum dan PVC, Kalsiboard jauh lebih elegan karena bisa diaplikasi dengan banyak bentuk dan model. Dengan kata lain, secara estetika kalsiboard jauh lebih unggul.
- Plafon Kayu
Apa yang ada dalam benak Anda ketika mendengar plafon kayu? Meski terdengar kuno, nyatanya plafon dari material ini masih banyak peminatnya. Biasanya kayu banyak digunakan pada hunian yang mengusung konsep natural elegan. Pada masanya plafon kayu biasanya digunakan oleh masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah keatas. Pasalnya, kayu termasuk material dengan harga yang cukup mahal.
Sebenarnya, tidak semua plafon kayu rentan terhadap rayap dan kerapuhan. Jika Anda menginginkan plafon kayu yang awet, Anda bisa menggunakan kayu yang dikenal awet seperti kayu jati, kayu sungkai, kayu merbau, kayu bengkirai, kayu sonokeling dan kayu meranti. Namun, Anda harus mengukur ulang budget Anda, karena material ini memiliki harga yang cukup mahal.
Selain menampilkan kesan mewah dan natural, material kayu juga memberi kesan hangat pada hunian. Dewasa ini banyak diaplikasikan pada Rangka Atap Terekspos. Hadir dalam berbagai corak dan pola, kayu adalah pilihan tepat bagi Anda yang menginginkan kesan vintage tapi mewah.
- Plafon GRC
Material yang merupakan singkatan dari Glassfibre Reinforced Cement ini adalah material yang terbuat dari campuran pasir halus, serat, semen, kaca dan polimer. Bahan penutup plafon yang satu ini mempunyai karakteristik yang mirip dengan eternit. Dimana untuk pemasangannya membutuhkan rangka berupa besi kaso atau besi hollow berukuran 4 x 4 cm.
Selain sebagai penutup plafon, GRC juga biasa digunakan untuk menyekat ruangan menggunakan dinding tembok. Tidak seperti gypsum yang mudah rusak bila terkena air, GRC justru sebaliknya. Material ini dikenal bandel karena dapat bertahan pada suhu lembab, sehingga tidak mudah bocor.
Selain air GRC juga tahan terhadap api. Bila Anda berencana membuat atap penutup plafon dari bahan GRC, ada baiknya Anda menggunakan jasa pemasangan profesional. Hal ini guna menghindari hasil pemasangan yang buruk.
- Plafon Metal
Tidak lengkap rasanya jika tidak memasukan metal sebagai salah satu material plafon terbaik. Ada banyak alasan mengapa Anda harus menggunakan plafon berbahan metal untuk hunian Anda. Tanpa perlu diperjelas pun Anda pasti sudah tahu kalau metal sangat kuat, tahan lama, tahan terhadap api, anti rayap dan tentunya anti terhadap jamur. Umumnya, metal terbuat dari lempengan metal tipis. Lempengan ini kemudian diproses dengan cara diembos sebelum akhirnya dicetak dalam motif ukiran.
- Plafon Akustik
Jenis plafon yang terakhir dan mempunyai nilai tinggi adalah plafon Akustik. Salah satu kelebihan material berukuran 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm ini dalam membuat langit-langit rumah adalah indah secara estetika dan dapat meredam kebisingan.
Oleh karenanya, pengguna terbesar plafon jenis ini biasa gedung perkantoran, bank, hotel, studio musik, bioskop hingga tempat hiburan, seperti diskotik. Sementara untuk rumah tinggal, masih jarang yang menggunakannya. Harganya yang masih cukup mahal adalah salah satu alasannya.
Perhatikan Ketinggian
Karena rata-rata udara di Indonesia cenderung panas dan paparan sinar mataharinya cukup menyengat, maka itu sangat dianjurkan untuk:
- membuat ventilasi
- memperbanyak bukaan di rumah
- membuat plafon yang tinggi.
Dengan plafon yang tinggi, maka sirkulasi udara pun dapat lebih lancar sehingga dapat menurunkan dan mendinginkan suhu ruangan dalam rumah. Tinggi plafon yang ideal di rumah-rumah Indonesia adalah sekitar tiga meter dari permukaan lantai. Dengan ketinggian plafon tersebut, selain berpengaruh pada sirkulasi udara, juga dapat menjauhkan sumber radiasi panas dari kepala. Hasilnya rasa panas yang diserap tubuh pun dapat berkurang.
Memerhatikan Warna Plafon
Warna putih masih menjadi pilihan untuk mewarnai plafon rumah karena dianggap memberikan kesan lapang, terang, dan bersih. Warna-warna terang layaknya putih, biru muda, dan hijau muda sangat cocok sebagai solusi dengan plafon rendah. Sementara itu pada plafon dengan tinggi menjulang, warna yang dapat diaplikasikan lebih bebas lagi.
Warna-warna hangat seperti merah, oranye, dan kuning atau bahkan warna gelap seperti ungu dan coklat dapat digunakan Dengan warna-warna tersebut, rumah pun akan tampil lebih hangat.Tapi yang perlu diingat, kita harus pandai-pandai memadukannya dengan warna dinding agar rumah tidak menjadi panas.
Selain jenis warna, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan saat mengaplikasikannya.Hal tersebut di antaranya adalah pas atau tidaknya warna dengan celah sumber cahaya, penggunaan finishing dan jenis matte, tidak terlalu mencolok.
Variasi Model Plafon
Cukup banyak variasi plafon yang bisa diaplikasikan untuk rumah, salah satunya adalah variasi void (plafon yang tingginya menerus hingga ke bagian atap lantai atas). Variasi ini khusus digunakan untuk rumah dengan dua lantai atau rumah bertingkat. Dengan menggunakan void, ruangan pada rumah berlantai dua atau lebih pun akan terasa lebih sejuk. Selain itu, rumah juga akan lebih terkesan lega dan terang.
Semoga bahasan mengenai plafon di atas dapat berguna bagi Anda. Jangan lupa share artikel ini ke media sosial Anda dan terus kunjungi auristeel.com untuk mendapatkan informasi menarik lainnya