Penggunaan atap baja ringan untuk konstruksi bangunan di Indonesia memang semakin populer. Atap merupakan struktur bangunan yang berfungsi untuk melindungi interior dari faktor-faktor yang dapat mengganggu kenyamanan tinggal di dalam rumah. Misalnya seperti panas matahari dan air hujan. Pembangunan atap dilakukan memakai rangka yang berguna sebagai penahan atau penopang.
Penggunaan rangka atap baja ringan dapat dikatakan semakin populer dalam beberapa tahun ini. Tidak hanya pabrik dan bangunan besar lain, kini pengembang perumahan pun mulai memilih baja ringan. Salah satu alasannya karena harga kayu semakin mahal, sedangkan kualitasnya semakin menurun.
Namun sayangnya, kepopuleran material bangunan ini tidak sejalan dengan teknik pemasangannya yang benar. Sering kali ditemukan kesalahan yang dinilai sepele dan ditemukan kasus rangka atap baja ringan yang ambruk, Maraknya kasus yang terjadi menyebabkan banyak orang merasa waswas untuk memakai baja ringan sebagai rangka atap rumahnya.
Sebenarnya, kasus yang terjadi tersebut bukan karena kesalahan material baja ringan. Namun, bisa saja dipicu oleh kesalahan yang dianggap remeh, seperti uraian berikut ini.
A. Teknik Pemasangan
Teknik pemasangan baja ringan yang salah akan meningkatkan risiko ambruknya atap. Sebab, pemasangan atap baja ringan merupakan sistem kesatuan, terdiri dari beberapa elemen dan tidak berdiri sendiri.
Untuk mengatasinya, gambar kerja dan penghitungan kekuatan beban sebelum pemasangan rangka atap penting dibuat. Sehingga tidak melemahkan struktur lain ketika kesalahan dalam pemasangan salah satu bagian.
B. Pemasangan Kuda-kuda Baja Ringan
Kuda-kuda atap merupakan struktur penting karena turut andil dalam menopang genteng. Sehingga jika pemasangannya tidak sesuai, atap baja ringan rawan ambruk.
Adapun jarak pemasangan antar kuda-kuda baja ringan tergantung pada jenis genteng yang digunakan, bentang kuda-kuda, dan beban lain yang ditopang atap.
Semakin berat beban yang dipikul, seharusnya jarak kuda-kuda semakin pendek. Alternatif lain jika tidak ingin memperpendek jarak kuda-kuda adalah mengganti genteng dengan ukuran profil lebih luas atau lebih tebal.
C. Pemilihan Genteng
Konstruksi baja ringan cocok menggunakan genteng metal maupun genteng metal berpasir karena ringan dan kokoh. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk mengaplikasikan genteng tanah liat.
Hanya saja jika menggunakan genteng tanah liat, rangka baja ringan yang harus digunakan memiliki ketebalan 1 mm atau 0,75 mm penuh. Kuda-kuda atap juga perlu dibuat dengan benar.
Hal ini mengingat ketika turun hujan lebat, tekanan genteng akan bertambah. Terlebih lagi bobot genteng tanah liat sekitar 1,8 sampai 3 kilogram persatuannya, risiko atap ambruk dapat meningkat.
D. Jasa Aplikator Baja Ringan
Pemasangan atap baja ringan tidak sesederhana seperti ketika menggunakan material kayu. Keahlian sangat diperlukan dalam hal ini. Oleh karena itu, pemilihan jasa aplikator baja ringan penting untuk diperhatikan. Bukan sekadar bisa, tetapi juga perlu memiliki sertifikat terpercaya.
Pada dasarnya, atap baja ringan yang rawan ambruk bukan karena material yang digunakan. Tetapi dapat dipicu oleh beberapa kesalahan, mulai dari teknik pemasangan hingga pemilihan bahan baja ringan maupun jasa aplikator baja ringan.